Sumbarmadani.com- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalokasikan dana sebesar Rp11,3 miliar untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata di enam kabupaten dan kota pada tahun 2023 melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Doni Rahmat Samulo, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sumbar, menjelaskan bahwa sementara pariwisata merupakan wewenang kabupaten dan kota, Pemprov Sumbar berperan dalam membantu penganggaran melalui skema BKK. Pada tahun ini, enam daerah yang mendapatkan dukungan adalah Kabupaten Tanah Datar, Sijunjung, Pasaman, Agam, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman.
“Total anggaran untuk pengembangan pariwisata itu, dari Pemprov Sumbar dan kabupaten/kota sekitar Rp29,5 miliar,” ungkap Doni. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung, pengembangan destinasi kawasan wisata Kandih, rehabilitasi jalan muaro dan perkampungan adat di kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, pembangunan Planetarium Equator Bonjol, serta pembangunan destinasi kawasan Danau Maninjau di Nagari Lawang.
Selain itu, dana juga akan dialokasikan untuk pengembangan dan pembangunan kawasan Pulau Angso Duo, Kota Pariaman. Doni menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam pengembangan pariwisata, dan skema BKK menjadi solusi untuk berkontribusi dalam akselerasi pembangunan sektor pariwisata di daerah.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menekankan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu unggulan Sumbar untuk mengangkat perekonomian daerah pascapandemi Covid-19. Oleh karena itu, solusi seperti BKK diimplementasikan untuk mengakselerasi pengembangan pariwisata di daerah.
Pada tahun ini, Pemprov Sumbar juga meluncurkan program “Visit Beautiful West Sumatera 2023” dengan target kunjungan mencapai 8,2 juta wisatawan, sejalan dengan upaya meningkatkan daya tarik dan fasilitas pariwisata di wilayah tersebut. (*)