Sumbarmadani.com-Solok selatan merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang memiliki banyak kandungan emas didalam perut buminya, namun emas itu tak semahal harga nyawa bagi mereka yang mencoba menggantungkan hidup dengan mengeruk tanah demi mendapatkan serpihan- serpihan kecil dari emas tersebut. Tentu saja mereka yang menjadi pekerja ada yang menjadi pemodal dari aksi penambangan ilegal tersebut.
Sudah banyak para pekerja yang menjadi korban dari tambang- tambang emas ilegal itu, April 2020 sembilan orang pekerja tambang tewas tertimbun longsor dilubang tambang, 11 Januari 2021 menewaskan empat orang pekerja, Senin 10 Mei 2021 puluhan orang tertimbun longsor, dimana sebagian besar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pada Juli 2022 tiga orang tewas tertimbun longsor di salah satu lobang tambang. Selain memakan korban, juga semakin memperparah kerusakan hutan dan sungai di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan tim gabungan BPNB, harian Kompas dan pemerhati lingkungan hidup di solok selatan pada akhir tahun 2019, ditemukan fakta bahwa Kawasan hutan lindung yang berada di daerah aliran sungai Batanghari telah mengalami kerusakan parah. Dimana lokasi pertambangan emas ilegal itu sendiri menyebar hampir di semua aliran sungai yang bermuara ke sungai batanghari bagian hulu.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah sudah pernah bersuara menanggapi keberadaan tambang emas ilegal yang telah memakan korban dan merusak lingkungan, dengan meminta pemerintah pusat melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan dan penambang ilegal di kabupaten tersebut. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam kunjungannya ke solok selatan pada 12 Mei 2021 untuk mengunjungi korban longsor akibat tambang emas ilegal, dalam kunjungannya beliau meminta bupati solok selatan untuk mencarikan alternatif pekerjaan lain supaya tidak ada lagi korban karena mencari nafkah.
Namun ada yang aneh dari solusi pemberian izin yang coba ditawarkan oleh bupati solok selatan, memberikan izin pertambangan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tambang emas ilegal yang ada di solok selatan. Tentu bukan solusi yang bijak, Namun solusi tersebut memperlihatkan bahwa seolah-olah bupati solok selatan mendukung adanya tambang emas yang telah memakan korban dan merusak lingkungan, tentu timbul pertanyaan. Apakah ada keterlibatan dari mereka yang menjadi elit politik di solok selatan saat ini?
Beberapa hari yang lalu salah satu anggota DPR RI dari Sumatera Barat Kembali menyoroti persoalan tambang emas ilegal yang ada di solok selatan, kami meminta Polda Sumbar untuk menindak aksi tambang emas ilegal di solok selatan yang sangat meresahkan dan membahayakan pihak masyarakat sekitar. Akhi-akhir ini banyak laporan kepada kami, bahwa beliau juga meminta Kapolres solok selatan untuk turun langsung kelapangan mengecek tambang yang meresahkan itu.
Artinya belum ada keseriusan dari Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) atau aparat keamanan dalam menuntaskan permasalahan tambang ilegal yang ada di solok selatan.
Oleh karena itu kami dari PW SEMMI SUMBAR meminta kepada Kapolda Sumbar yang baru ini untuk menindak tegas aksi tambang emas ilegal tersebut secara tuntas. Jika terus dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan akan terus memakan korban jiwa dan tentu akan semakin parahnya kerusakan lingkungan oleh aktivitas tambang tersebut. Sikat dan ringkus siapa saja yang bermain di dalamnya. Agar masyarakat tidak resah dan tentu untuk menjaga keberlangsungan hidup dimasa yang akan mendatang.
Maka kami dari PW SEMMI SUMBAR akan mengawal terkait dengan masalah tambang emas ilegal ini dengan baik.