Sumbarmadani.com – Hembusan isu akan hadirnya Vaksin Covid-19 yang menjadi salah satu solusi dari pengentasan penyebaran pandemi disambut pro-kontra oleh berbagai lapisan masyarakat. Ada yang optimis dengan hadirnya vaksin tersebut, disisi lain tak sedikit yang pesimis dengan solusi tersebut. Namun kemarin, Senin (16/11), Presiden Joko Widodo berbicara untuk meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa Vaksin ini sangat solutif.
“Kalau saya nanti diputuskan, bahwa yang pertama disuntik Presiden ya saya siap”, terang Jokowi dalam wawancara ekslusif dengan Rosiana Silalahi dalam program Rosi special di Kompas TV. Wawancara ekslusif yang dipandu oleh Rosiana Silalahi tersebut membicarakan beberapa hal, diantaranya:
Pertama, evaluasi penanganan Covid-19 oleh Jokowi. Dalam menjawab hal ini, Jokowi menjelaskan bahwa belum ada satupun negara didunia ini yang bisa dijadikan model dalam penangan corona. Makanya, penanganan corona di Indonesia bersifat menyesuaikan.
Kedua, dengan menghadirkan paket-paket destinasi wisata yang murah, bukankah itu menjadi klaster baru dari penyebaran virus corona. Menjawab pertanyaan ini, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ini pilihan-pilihannya tidak baik, kita menekankannya/memperketatnya di protokol kesehatan. Beberapa waktu belakangan juga membuktikan bahwa angka kenaikannya tidak terlalu tinggi, hal itulah yang kemudian disebabkan karena kedisiplinan masyarakat yang semakin baik, terang Jokowi.
Ketiga, kita dengar vaksin siap Desember tahun ini, satu juta vaksin dibulan Desember, ada lagi kabar kita bisa suntik vasin 6,6 juta dibulan November. Sebenarnya Siapa sih Pak yang diberi perintah untuk bicara soal vaksin? Bingung??? ketus Rosi. Jokowi menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa kita harus hati-hari. Yang namanya vaksin, harus melalui kaidah-kaidah scientific, sehingga penting yang namanya emergency use authorization yang dikeluarkan oleh BPOM.
Vaksin itu harus melewati BPOM. Kita berharap vaksin datang akhir November. Setelah datang, harus melalui tahapan di BPOM waktunya kurang lebih 3 minggu/1 bulan. Sehingga, vaksin bisa disuntikan akhir tahun/awal tahun, itu merupakan rencana awal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan soal Vaksin: Pertama, kita harus mengikuti standar WHO. Kedua, yang disuntik nanti umur 18-59 tahun, ini standar WHO yang harus kita jalani. Ketiga, vaksin Harus sesuai kaidah-kaidah scientifik.
Uniknya, dalam bincang-bincang tersebut, Rosi menanyakan ke Presiden Jokowi jika nanti sudah ada vaksin, apakah Presiden Jokowi siap untuk disuntik duluan? Pertanyaan yang seru tersebut dijawab Jokowi dengan santai. “Yang pertama disuntik adalah tenaga kesehatan, para Dokter dan tenaga Perawat, TNI/Polri, Pelayan Publik, ASN dan Guru juga sama didahulukan, kita sudah punya list kok, Siapa-siapa yang akan disuntik duluan. Nanti minggu depan insyaallah kita sudah mulai simulasi”, Terang Jokowi.
Karena tidak mendapatkan jawaban yang tepat dari pertanyaan pertama, Rosi mencoba menekankan kembali pertanyaannya. “Kenapa saya menanyakan itu Pak? Supaya, masyarakat akan percaya kalau Presidennya yang duluan disuntik”, sebut Rosi. Karena sudah diulang dua kali, Jokowi pun menjawab “Kalau saya sudah ditentukan, bahwa yang pertama disuntik Presiden, saya siap. Tapi jangan sampai nanti, ada anggapan enak sekali Presiden yang pertama, harusnya rakyat dulu, Intinya terserah Tim. Saya siap jika diperintah duluan”, tutup Jokowi. (AZN)