Sumbarmadani.com – PSKB Bukittinggi dan Gasliko Lima Puluh Kota gagal meraih poin pada lanjutan pertandingan Liga 3. Pada hari Kamis (10/2), PSKB Bukittinggi dipaksa menelan kekalahan setelah kalah dari Persak Kebumin 1-2 yang dilangsungkan di Lapangan Kebon Dalem, Jawa Tengah. Selain itu, Gasliko juga terpaksa harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Persikutim dengan skor yang sama, 1-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Gol Persak Kebumen dicetak oleh Ibnu Yahya pada pertengahan babak pertama dan ditambah dengan Renaldi pada awal babak kedua. Sedangkan gol balasan dari PSKB Bukittinggi dicetak oleh Irvanda pada pertengahan babak kedua.
Uniknya, pertandingan antara PSKB menghadapi Persak Kebumin berakhir pada menit 117, yang semestinya hanya sampai waktu 90 menit dalam pertandingan sepak bola. Hal tersebut dikarenakan terjadinya insiden yang mengakibatkan naiknya tensi pertandingan pada menit ke-89. Penjaga Gawang PSKB Bukittinggi yang terkena benturan keras dari pemain Persak Kebumen harus dilarikan ke rumah sakit sebelum peluit panjang berbunyi. Sementara itu, Pemain Kebumen menganggap pertandingan masih play on dan merasa dirugikan wasit yang menganulir gol ketiga yang mereka cetak.
Akibat hal tersebut, kedua kubu, baik pemain ataupun ofisial saling bentrok hingga dilerai oleh aparat kepolisian. Bahkan, pada video yang tersebar di media sosial, masing-masing ofisial justru mendorong dan memukul pemain yang sedang berlaga. Kejadian tersebut menyita perhatian Walikota Bukittinggi, Erman Safar. Erman menyentil panitia penyelenggara Liga 3 setelah PSKB dirasa sangat dirugikan pada pertandingan tersebut.
Dari perkembangan informasi yang didapat, Penjaga Gawang PSKB Bukittinggi, Bagas Aditya, sudah dibawa ke RSUD Dr. H. Soewondo dan sudah mendapatkan perawatan intensif. Kondisi bagas pun dilaporkan juga sudah membaik sesuai dengan yang disampaikan oleh Tasman, Ketua Umum PSKB Bukittinggi. Asisten Pelatih PSKB Bukittinggi, Muhamad Teguh, juga berharap kondisi Bagas Aditya agar segera membaik agar bisa berjuang kembali bersama rekan-rekannya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Laga yang berakhir dengan skor 2-1 tersebut untuk keunggulan tuan rumah Persak Kebumen membuat peluang PSKB Bukittinggi untuk lolos ke babak 32 besar semakin sulit. Mau tidak mau, PSKB Bukittinggi harus memenangi laga terakhir pada babak penyisihan melawan PS Palembang pada hari Minggu (13/2).
Sementara itu, pada pertandingan antara Gasliko melawan Persikutim juga mendapatkan kepemimpinan wasit yang tidak fair. Manajer Gasliko, Beri Okta Minanda mengatakan, bahwa hal seperti kejadian ini sudah menjadi hal yang lumrah di dalam sepakbola Indonesia. “Kalau kecewa, tentulah kecewa. Tetapi itulah sepakbola Indonesia”, terang Beri kepada media.
Pada pertandingan tersebut, Gasliko sempat tertinggal terlebih dahulu pada menit ke-10 melalui gol yang dicetak oleh pemain Persikutim, Ramli Budiman. Pada menit ke-28, Gasliko berhasil menyamakan kedudukan melalui sontekan Aditya Amran. Naasnya, menit ke-90, wasit memberikan hadiah tendangan bebas kepada pemain Persikutim setelah dianggap dilanggar oleh Pemain Gasliko. Keputusan tersebut sempat ditentang beberapa waktu sebelum dilanjutkan kembali dan membuahkan gol untuk Persikutim.
Selanjutnya, Gasliko saat ini harus puas pada posisi 3 fase penyisihan dibawah Persikutim dan Putra Delta Sidoarjo yang akan menjadi lawan terakhir mereka pada hari Minggu (13/2). Sama halnya dengan PSKB Bukittinggi, Gasliko harus memenangi laga terakhir agar bisa lolos ke babak play-off. (ASK)