Sumbarmadani.com- Sekjen MN KAHMI Manimbang Kahariady berikan orasi kebangsaan pada pembukaan Latihan Kader II (LK II) HMI Cabang Kolaka, dengan topik “Arah Gerak HMI Menuju Indonesia Emas 2045” di ruang utama DPRD Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (22/7).
Pada Orasinya, Manimbang Kahariady mengatakan “bahwa kebutuhan kepemimpinan masa depan yang berkualitas dan responsif menuju Indonesia emas 2045 diharapkan dapat menjadi agenda strategis bangsa Indonesia. Pembangunan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), ekonomi berkelanjutan, pemerataan, pemantapan ketahanan nasional dan terwujudnya tata kelola republik yang baik. Sangat mungkin diwujudkan apabila dihadirkan pemimpin dalam semua lini tingkatan dan semua lapangan profesi yang memiliki kemampuan intelektual, profesional dan managerial.
Ketiga kemampuan itu tentu saja berbasiskan pada semangat pengabdian. Oleh karena itu, kepada kader HMI diharapkan mengasah kemampuan kepemimpinannya, memahami seutuhnya hakikat mission HMI, kemudian mengimplementasikan cita-cita besar tersebut yang tercantum dalam tujuan organisasi (5 kualitas insan Cita), “Insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt, tutur Manimbang.
Lanjutnya, “sesungguhnya kekuatan daripada kader HMI tidak saja kualitas kepemimpinannya, tetapi meneguhkan komitmen dan semangat menata diri agar menjadi pribadi terampil dalam berdakwah, terus mengamalkan ilmunya dengan semangat iman, ilmu dan amaliyah. Kemudian tetap menjaga dan mempertahankan identitas diri dalam situasi yang penuh perubahan, sehingga dengan demikian bisa memberi warna dari semangat pengabdiannya, yang berpijak pada moto besar yaitu bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt.”
Di akhir orasinya Manimbang mengingatkan, “kepada seluruh kader HMI terus mendharma baktikan keterampilan kepemimpinannya secara menyeluruh, agar memperoleh pengalaman sebagai pemimpin yang berkualifikasi problem solver. Dengan demikian, HMI mampu memberikan peran kontributif, tidak hanya internal organisasi, tapi juga pada lingkup yang lebih luas yakni upaya bersama membangun bangsa.
Lanjut Manimbang, kepemimpinan yang berkualifikasi problem solver dibutuhkan di setiap zaman dan sangat ditentukan oleh kualitas integrated yang dimiliki kader HMI yaitu kualitas intelektual, manajerialnya dan sinergitas membangun kolaborasi dengan masyarakat. Dan pemimpin di semua lini tingkatan HMI terjun ke dunia nyata mengamalkan ilmu yang diperoleh pada LK1 dan LK2, sehingga memperoleh pengalaman manajerial yang luas dan juga kemampuan membangun pola relasi yang baik dengan segenap elemen bangsa, agar memenuhi kebutuhan menuju Indonesia Emas 2045, tutup Manimbang Sekjen KAHMI. (Azn)