Sumbarmadani.com- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Audy Joinaldy, mengungkapkan prediksi bahwa realisasi investasi di daerah tersebut akan mengalami koreksi cukup besar pada tahun 2024. Faktor yang memengaruhi prediksi tersebut adalah kondisi perpolitikan nasional. Wagub Sumbar menyatakan bahwa investor cenderung menahan diri atau “wait and see” hingga terbentuknya kabinet pemerintahan baru, yang berpotensi menyebabkan penurunan realisasi investasi.
“Investor biasanya akan menahan diri atau wait and see dalam melakukan investasi sampai nantinya kabinet pemerintahan baru terbentuk. Ini berpotensi membuat realisasi investasi terkoreksi,” ujar Wagub Sumbar di Padang, Selasa.
Audy menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di Sumbar, melainkan merata di seluruh Indonesia. Dalam menghadapi potensi penurunan investasi, Wagub Sumbar mengajak instansi terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipatif.
Meskipun demikian, Audy Joinaldy menegaskan bahwa prediksi tersebut bukan untuk meruntuhkan semangat, melainkan sebagai dorongan untuk memaksimalkan semua potensi yang ada sebagai upaya antisipasi.
“Salah satu langkah antisipasi adalah dengan lebih serius dalam merespons setiap investor yang masuk ke Sumbar dan lebih komunikatif dengan para perantau, termasuk diaspora Minang yang berdomisili di luar negeri,” tambahnya.
Wagub Audy optimis bahwa dengan persiapan langkah antisipasi sejak dini, realisasi target investasi Sumbar masih dapat tercapai pada tahun 2024. Adib Alfikri, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumbar, menegaskan bahwa pihaknya terus mempermudah layanan perizinan dan memperluas promosi peluang investasi tidak hanya untuk investor luar negeri, tapi juga untuk perantau dan diaspora Minang.
“Dengan banyak kemudahan dalam berinvestasi tersebut, pada tahun 2023 Pemprov Sumbar dianugerahi penghargaan sebagai Daerah Ramah Layanan Investasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” ucap Adib Alfikri.
Data realisasi target investasi Sumbar pada 2023 hingga triwulan III mencapai Rp7,2 triliun, melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar sebesar 28 persen. (*)