Sumbarmadani.com – Kahmi Dosen Sumatera Barat sukses mengadakan Webinar kedua yang bertema “Strategi Penguatan Ekonomi UMKM dan Kerakyatan pada RPJMD”. Webinar tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Maret 2021. Pada Webinar kali ini, KAHMI Dosen Sumbar menghadirkan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM., ASEAN, ENg. sebagai keynote speaker.
Webinar ini juga turur mengundang narasumber dari akademisi dan praktisi. Antara lain yaitu, Faisal H. Basri, BE., M.A. (Pendiri INDEF/ Dosen FEB UI), Prof. Dr. Herri, S.E., MBA (Kepala LLDIKTI Wilayah X/ Guru Besar Ilmu Manajemen Unand), Sri Maryati, SE., M.Si. (Dosen Universitas Andalas), Dr (cand). Sepris Yonaldi, S.E., M.M. (Rektor Universitas Taman Siswa), dan Hendri Septa. B.Bus (Acc)., M.I.B. (Plt Walikota Padang). Kegiatan tersebut dipandu oleh Yohan Fitriadi, SHI. MM. (Dosen UPI YPTK Padang) sebagai moderator yang mengarahkan acara tersebut sukses dari awal hingga akhir
Faisal H. Basri sebagai pembicara pertama manyampaikan bahwa sampai pada tahun 2017, jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) mencapai lebih dari 26 juta unit, dan menyerap lebih dari 59 juta orang. Namun, terdapat kelemahan industry di Indonesia yaitu supply change Indonesia tercampakkan, dan kebanyakan usaha mikro sulit masuk ke industri besar. “Pola piramida harus ditransformasi menjadi pola diamond, dimana usaha kecil menengah ini harus diperkokoh agar menjadi ujung tombak pembangunan suatu negara maupun daerah” ujar Faisal H. Basri.
Untuk UMKM dapat berkembang, Prof Herri memaparkan UMKM membutuhkan pembiayaan untuk berinvestasi, akses informasi, pasar, dan teknologi agar mampu berkembang, lebih produktif, efisien dan lebih Tangguh, serta memperoleh perhatian dan dukungan dari pemerintah dalam berinovasi. “Entrepreneur mempunyai andil besar dalam pembangunan ekonomi melalui penciptaan inovasi, lapangan kerja, dan kesejahteraan. Dunia usaha yang dibangun entrepreneur akan mendorong perkembangan sector-sektor produktif. Semakin banyak suatu Negara memiliki entrepreneur, maka pertumbuhan ekonomi Negara tersebut akan semakin tinggi” Ujar beliau.
Namun, covid-19 hadir dan menguji ketahanan jutaan UKM secara global. Sepris Yonaldi menyampaikan bahwa Covid-19 mempengaruhi empat sektor usaha, yaitu sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, sektor inovasi dan komunikasi, sektor jasa kesehatan nasional dan kegiatan sosial, serta sektor pengadaan air.
“Sektor pertanian dan kehutanan sangat memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat, dan ini akan menjadi acuan bagi putra daerah. Ternyata jasa dan pertanian merupakan profesi yang tinggi. Untuk itu kalau bisa kebijakan-kebijakan yang akan dibuat kedepannya terutama untuk pelaku usaha mikro dan kecil dapat memfasilitasi pelaku jasa, usaha jasa, dan pertanian agar dapat terakomodir dalam menjalankan bisnisnya”, papar Sepris Yonaldi.
Sri Maryati menyampaikan bahwa Ada 3 misi kelola daerah yang sebetulnya dekat dengan ekonomi. Dari 15 program ada tujuh yang mendekati persoalan ekonomi dan UMKM ini. “Distribusi UMKM persentase paling besar di Padang dan itu rata-rata usaha mikro. Permasalahan umum UMKM persentase paling tinggi penurunan harga jual, usaha mikro sangat rentan. Hanya mampu bertahan dalam masa pandemi rumah tangga 1 minggu dengan terpaksa mereka harus keluar rumah. Dilihat dari sektornya kita masih agraris, lapangan usaha pertanian penyerap tenaga kerja terbesar, ada penurunan dari 5 tahun terkahir ini ada indikasi adanya transformasi ekonomi” ujar Sri.
Agar dapat mengembangkan UMKM di Kota Padang, peningkatan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah merupakan salah satu poin misi yang harus diwujudkan. PLT Walikota Padang, Hendri Septa menyampaikan bahwa terdapat tiga substansi untuk fokus arah kebijakan dan strategi pengembangan UKM yaitu penyediaan infrastuktur, pengembangan ekosistem, dan peningkatan pemasaran. “Strategi ini dilakukan untuk dapat meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil atau menengah serta ekonomi digital ini bertujuan untuk mewujudkan perdagangan dari industry kecil atau menengah serta ekonomi digital yang tangguh dan berdaya saing serta mewujudkan Kota Padang sebagai pusat Perdagangan di Sumatera Barat ini” ujar Hendri Septa yang akan dilantik secara defenitif sebagai walikota Padang pada 26 Maret 2021.
Di Provinsi Sumatera Barat sendiri, Dari gubernur dan wakil gubernur memiliki salah satu program turunan dari starategi diatas ialah “Gerakan AYO UMKM GO DIGITAL” Dalam gambaran program ini terdapat strategi pengutan ekonomi UMKM dan Kerakyatan yaitu Bantuan dana dari Pemerintah & lembaga keuangan, Pelatihan dan pemberdayaan UMKM, Memaksimalkan IT dan Media Sosial, Bekerja sama, Mendukung dan yang terakhir, Inovatif, bersertifikat dan memiliki ke khas-an.
Poin penting yang disampaikan oleh para narasumber webinar ini adalah: untuk dapat menguatkan UMKM, bukan hanya diperlukan finansial, namun juga sangat dibutuhkan kolaborasi dan memperkokoh jaringan, serta digitalisasi untuk kemajuan usaha tersebut.
Di akhir kegiatan Webinar, Afridian Wirahadi ahmad sebagai koordinator Kahmi Dosen Sumatera Barat menyampaikan akan meneruskan hasil webinar tersebut untuk menjadi masukan kepada Pemrov Sumbar kedepannya. “Rencana Kahmi Dosen Sumbar akan mengadakan webinar lanjutan dengan tema Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar pada 5 April 2021. sehingga kegiata tersebut dapat menjadi agenda positif dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan Sumbar Kedepannya” Akhir Afridia (AAP)