Sumbarmadani.com– Antusias menyambut tahun ajaran baru, SMK Nasional Padang melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) implementasi kurikulum merdeka belajar dalam rangka menyusun perangkat mengajar yang berbasis karakter.
Kegiatan yang melibatkan seluruh guru dan civitas akademika SMK Nasional Padang, yang dibimbing langsung oleh Ernawati, M.Pd tim TPK Dinas Provinsi Sumatera Barat. Hal ini mengingat guru yang merupakan ujung tombak dari pelaksana kurikulum dan juga sumber pengetahuan yang akan membimbing setiap proses pembelajaran. Maka dengan itu, Dra. Fitriyeni Bachatiar selaku kepala sekolah mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan IHT ini jauh lebih awal dibanding dengan sekolah lain. Guna untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang memiliki manajemen yang kolaboratif dan berkompetensi dalam mengimplemetasikan kurikulum merdeka belajar untuk menyonsong tahun ajaran baru 2022.
“Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ini, merupakan kebijakan dari kementerian pendidikan kebudayaan, riset dan teknologi (KEMENDIKBUD RISTEK) yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024 mendatang. Hal ini merujuk pada kondisi dimana pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyaknya kendala yang dialami dalam proses pembelajaran pada tiap jenjang satuan Pendidikan, sehingga banyak memberikan dampak yang cukup signifikan. Yang mana sebelumnya kurikulum yang dijadikan sebagai rujukan bagi satuan pendidikan adalah kurikulum 2013, kemudian saat pandemi datang melanda kurikulum 2013 ini disederhanakan menjadi kurikulum darurat” ujar Ernawati memberikan penjelasan lebih lanjut saat ditemui di SMK Nasional Minggu lalu.
Lebih lanjut beliau juga memaparkan bahwa kebijakan KEMENDIKBUD RISTEK terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang kembali nanti setelah 2024 berdasarkan evaluasi selama pemulihan belajar ini. Pada kebijakan yang diluncurkan ini, KEMENDIKBUD RISTEK juga memberikan opsi kepada sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka, mereka masih dapat menggunakan kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran. Begitu juga kurikulum darurat yang merupakan modifikasi dari kurikulum 2013 juga masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan tersebut.
Hal inipun ditambahkan oleh Dra. Fitriyeni Bachtiar “Peluncuran Kurikulum Merdeka ini menjadi angin segar bagi kita dalam upaya pemulihan pembelajaran karena kurikulum ini memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran dengan substansi materi yang lebih esensial. Mengingat guru masing-masing lembagalah yang lebih memahami kondisi peserta didik mereka sendiri. Maka dengan diberikan kemerdekaan bagi guru untuk menyusun perangakat pembelajaran sendiri sesuai dengan kondisi sekolah mereka akan sangat membantu memulihkan kondisi belajar anak yang mengalami kemunduran selama pademi COVID-19.”
Dengan diadakannya kegiatan IHT ini, kepala sekolah SMK Nasional Padang berharap, agar seluruh tenaga pendidik di SMK Nasional Padang siap untuk menyonsong tahun ajaran baru dengan kompentensi yang mumpuni untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif melalui kegiatan proyek dengan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual dalam lingkungan belajar mereka serta mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil belajar Pancasila. (Iza)