Sumbarmadani.com – Sebanyak 10 kabupaten/kota se-Sumatera Barat ikuti Lomba Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat, kemarin.
“Ada sepuluh kabupaten atau kota yang masing-masingnya mengirim satu kelompok sebagai peserta, satu kelompok berjumlah lima orang dan mereka akan mengikuti lomba bermateri hukum,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar Ajub Suratmandi.
Sepuluh kabupaten yang mengirim perwakilannya itu adalah Kabupaten Agam, Solok Selatan, Pasaman, Padangpariaman, Mentawai, Limapuluh Kota dan Tanah Datar.
Sementara tiga lainnya utusan kota berasal dari Kota Padang, Padangpanjangdan Sawalunto.
“Sebenarnya undangan dikirim ke seluruh kabupaten atau kota, namun yang mengirim utusan hanya sepuluh,” ujarnya.
Pihaknya memyayangkat ketidak ikut sertaan kabupaten/kota lainnya, mengingat kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada kontestasi saja, namun juga mengukur tingkat kesadaran hukum masyarakat lewat representasi para peserta.
“Para peserta yang ikut serta adalah peserta bebas baik dari unsur masyarakat, kalangan pelajar, pegawai dan lainnya yang diusulkan melalui pemerintah daerah setempat,” ujar Ajub.
Dikatakannya, persoalan hukum akan terus berjalan sementara undang-undang terus bertambah sehingga perlu disosialisasikan.
Ajub menyebut, ada enam peraturan sebagai materi dalam lomba berbentuk cerdas cermat tersebut, yakni Undang-undang Narkotika, Terorisme, Tindak Pidana Korupsi, Lalulintas dan Angkutan Jalan dan lainnya.
“Pemenang lomba akan mendapatkan piala serta hadiah lain, serta mewakili Sumbar dalam lomba Kadarkum tingkat nasional,” pungkaanya.
Gelaran perlombaan terswbut turut dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan sekaligus membuka acara secara resmi.
“Hukum itu dibuat untuk mengatur, menghadirkan ketertiban, keamanan, serta kenyamanan di masyarakat. Karena itu harus dipahami dan diaplikasikan,” katanya.
Ia memisalkan pada kondisi lalu lintas, jika tidak mempunyai aturan hukum serta subjek yang sadar hukum, maka akan memicu kekacauan.
Gubernur berharap, selain bersaing merebut predikat juara, para peserta bisa menjadikan event itu sebagai wadah saling berbagi pemahaman hukum, terutama materi yang diangkat dalam lomba. (Viz)