Sumbarmadani.com – Tiga orang jamaah Umrah asal Indonesia dari total 224 jamaah yang diberangkatkan dinyatakan positif setelah melakukan tes swab ulang di Makkah, Arab Saudi pada hari Rabu, (4/11). Informasi tersebut langsung dikonfirmasi oleh Konsultan Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Endang Jumali. “Ketiga orang tersebut dinyatakan positif setelah tiba di Saudi, meskipun ketika berangkat dari Indonesia dinyatakan negatif. 13 orang lainnya masih berstatus To Be Reading (TBR)”, ungkap Endang.
Untuk hari ini, ketiga orang tersebut sudah dilakukan karantina mandiri yang terpisah dengan rombongan jamaah umrah lainnya. Langkah tersebut dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi bagian Kementerian Kesehatan. “Proses isolasi tersebut akan berlangsung sampai hari Minggu depan untuk dilangsungkan Swab-Test kedua. Kalau hasilnya negatif, maka yang bersangkutan diperbolehkan untuk melanjutkan ibadah umrah bersama rombongan jamaah lainnya”, lanjut Endang.
Upaya tes secara ketat tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Arab Saudi dalam mengurangi klaster penyebaran Covid-19 di Tanah Suci tersebut. Hal tersebut diakui langsung oleh Endang. Dia menyampaikan supaya masyarakat Indonesia yang sedang atau ingin menjalankan Ibadah Umrah jangan terkejut jika diminta otoritas Arab Saudi untuk melakukan Swab-Test karena itu adalah regulasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Zaky Anshari, Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengakui ketatnya pengawasan Pemerintah Arab Saudi terhadap seluruh jamaah dari Negara manapun. Dia menjelaskan bahwa Jamaah Haji/Umrah harus bebas dari Virus SarsCov2 yang dibuktikan dengan hasil Swab-Test yang dibawa dari Negara bersangkutan paling lama 3 hari sebelum keberangkatan. Selain itu, dalam protokol kesehatan Arab Saudi, calon jamaah harus berusia 18-50 tahun.
Kabar miring yang menyatakan bahwa jamaah Indonesia berupaya kabur dari pemeriksaan langsung ditepis oleh Zaky. Dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut sudah sesuai prosedur yang berlaku di Arab Saudi, yaitu perjanjian yang ditandatangani oleh Calon Jamaah yang mana bersedia menjalani Swab-Test pada hari kedua setelah sampai di Makkah, bukan hari pertama kedatangan. “Makanya proses Swab dilaksanakan ketika di hotel, tidak benar info yang sempat viral itu”. Tegas Zaky kepada awak media.
Berbeda dengan pelaksanaan Umrah pada waktu sebelumnya, pada pelaksanaan kali ini, Jamaah Umrah yang dinyatakan negatif langsung diarahkan menuju Tan’im sebagai tempat dilangsungkannya Miqat (pengambilan niat Umrah). Namun, bagi jamaah yang sudah mengambil Miqat di pesawat dan mengenakan kain ihram selama isolasi mandiri, maka mereka bisa langsung ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Ibadah Umrah. Selain itu, jamaah hanya diperbolehkan melaksanakan satu kali Umrah selama di Arab Saudi.
Selain jamaah asal Indonesia, hari ini di Arab Saudi juga sudah terdapat jamaah lainnya dari Pakistan sebanyak 38 orang. Mereka datang lebih duluan dibanding jamaah Indonesia, sehingga sudah selesai segala persoalan pemerikasaan dan tes di Arab Saudi. Inilah kemudian yang penting dipahami bagi masyarakat Indonesia yang ingin berangkat Umrah. Jangan sampai nanti kaget karena sering adanya pemeriksaan oleh otoritas Arab Saudi, karena itu sudah menjadi persyaratan dan penerapan regulasi yang dibuat. (ASK)