Oleh: Yohan Fitriadi. Dosen UPI YTPK Padang
Sumbarmadani.com-Sejak diluncurkan pada November 2022 lalu, Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer) merupakan teknologi yang mampu menulis teks yang sangat mirip dengan teksyang ditulis oleh manusia. Teknologi ini hadir dalam bentuk chatbot Al (Artificial Intelligence). Chat GPT diciptakan oleh perusahan OpenAI yang didirikan oleh Elon Musk dan Sam Altman bersama beberapa rekannya. Bahkan sejak awal dirilis,ChatGPT berhasil menjadi platform digital yang paling cepat mencapai satu juta pengguna per 24 Januari 2023.
Saat peningkatan kompetisi global yang menuntut SDM yang lebih kompeten dan berkemampuan tinggi. Perubahan teknologi yang cepat, yang menuntut SDM untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya. Perubahan dalam pola kerja, termasuk perubahan dari kerja tetap menjadi kerja paruh waktu atau kerja jarak jauh. Kemudian, Pemahaman dan penguasaan teknologi digital yang cepat yang menuntut SDM untuk mengikuti perkembangan teknologi digital dalam dunia kerja.
Berdasarkan riset Statista, platform buatan OpenAI mencapai satu juta pengguna hanya dalam waktu lima hari setelah perilisannya dan terus mendapat perhatian orang-orang di seluruh dunia. Tentunya teknologi ini menghebohkan dunia internet karena bisa melakukan banyak hal yang biasa dikerjakan manusia. Padahal versi ini masih dalam tahap percobaan. Program komputer Sangat natural sehingga bisa diperintah membuat essay dan puisi.
Meski laman resminya mengatakan bahwa aplikasi ini belum optimal menyelesaikan soal-soal matematika, tapi beberapa persamaan matematika yang rumit masih bisa diselesaikan. Selain menjawab pertanyaan, mengejar perintah, dan menulis teks yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, selain itu chat GPT juga mampu dalam pembuatan konten, pembuatan skrip, dan pembuatan surat atau email. ChatGPT juga. Bahkan beberapa programmer meyakini ChatGPT bisa
membuat coding dengan mahir. Temuan ini merupakan revolusioner dan menjadi aplikasi yang bermanfaat di industri teknologi.
Perkembangan layanan AI pada Dunia Industri
Teknologi AI telah membuat kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya Teknologi GPT tersebut, program ini dapat dilatih untuk melakukan segala macam hal. Chat GPT memberdayakan mesin pencari Google, penandaan foto otomatis Facebook, rekomendasi belanja Amazon, dan mobil self-driving Tesla. Namun kemajuan pesat ini juga menimbulkan kekhawatiran hilangnya pekerjaan dan akan menyebabkan pengangguran yang meluas, dengan mengotomatiskan tugas-tugas kognitif yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Dengan hadirnya layanan Chat GPT, Dunia Copywriter dan content writer terancam kehilangan pekerjaannya dengan kehadiran berbagai aplikasi dan situs web kepenulisan. Lewat mesin tersebut, kita dengan mudahnya bisa memilih topik dan gaya bahasa sebuah tulisan dengan hasil yang bisa sampai minim tingkat plagiarismenya. Selain itu dengan adanya teknologi AI pada dunia desain grafis siapa pun kini bisa membuat gambar, desain, atau ilustrasi gambar sesuai keinginannya. Bukan saja pada dunia kreatif kehadiran teknologi juga dirasakan dampaknya pada industri keuangan. Dengan berkembangnya m-banking membuat nasabah tidak perlu repot-repot pergi ke bank. Cukup dengan Smartphone tanpa perlu bertemu teller, nasabah dengan mudah membuat rekening, mencetak kartu ATM dan melakukan transaksi keuangan di manapun dan kapan pun.
Menjamurnya self service dan self check out dalam industri perdagangan, termasuk di restoran, minimarket, hingga SPBU membuat tenaga seperti kasir akan semakin berkurang permintaannya. Hadirnya mesin AI dalam industri linguistik bisa membuat profesi penerjemah juga terancam dalam beberapa tahun mendatang. Pasalnya, semakin banyak aplikasi penerjemah yang makin mudah diakses dan gratis
Hal yang disiapkan oleh SDM atas hadirnya layanan AI
Saat peningkatan kompetisi global yang menuntut SDM yang lebih kompeten dan berkemampuan tinggi. Perubahan teknologi yang cepat, yang menuntut SDM untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya. Perubahan dalam pola kerja, termasuk perubahan dari kerja tetap menjadi kerja paruh waktu atau kerja jarak jauh. Kemudian, Pemahaman dan penguasaan teknologi digital yang cepat yang menuntut SDM untuk mengikuti perkembangan teknologi digital dalam dunia kerja.
SDM yang memiliki kemampuan digital dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan lebih mudah untuk menemukan pekerjaan baru dibandingkan dengan yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Namun, juga diharapkan pemerintah dan perusahaan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang teknologi digital, sehingga dapat mempersiapkan SDM dalam menghadapi pergeseran pola kerja
yang diakibatkan oleh teknologi AI.
Beberapa pakar menyatakan hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi bisa diminimalisasi, karena sebagai manusia kita punya kemampuan untuk menciptakan pekerjaan baru dengan cepat ketika satu bagian sudah bisa dikerjakan robor dan artifisial intelegensi. Profesor ekonomi dari Boston University James Bessen mengungkapkan, kita selalu punya keinginan untuk menciptakan permintaan dan layanan baru yang belum eksis saat ini. Bahkan pendiri Open AI, Elon Musk pun masih optimistis, bahwa kemampuan dasar manusia dalam beradaptasi di tengah tren otomatisasi ini bisa menjadi pembeda yang kritis. Selain itu menekankan bahwa pemerintah wajib punya strategi dalam menghadapi otomatisasi.
Mc Kinsey pada tahun 2019 , merelease penelitiannya dan menyebutkan Indonesia akan bersiap menghadapi gelombang otomatisasi. Dalam laporan tersebut, Semua pemangku kepentingan perlu bersiap untuk perubahan substansial yang mempengaruhi masa depan pekerjaan. Tuntutan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan oleh mesin akan meningkat. Ini termasuk, Aktivitas fisik yang tidak dapat diprediksi, berinteraksi dengan pemangku kepentingan serta mengelola dan mengembangkan orang. Sebanyak 23 juta pekerjaan dapat digantikan oleh otomasi di Indonesia Sampai 2030. Namun, 27 juta dan 46 juta pekerjaan baru bisa jadi dapat diciptakan sampai periode tersebut. Semoga Indonesia mampu memanfaatkan hal tersebut.