Sumbarmadani.com-Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) dalam rangkaian Pemilihan Serentak 2024 akan digelar pada Rabu (13/11/2024) pukul 20.00 WIB di Hotel Mercure, Kota Padang. Acara ini akan disiarkan langsung melalui TVRI Sumbar dan kanal YouTube KPU Sumbar, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan adu gagasan kedua pasangan calon.
Calon nomor urut 1, Mahyeldi Ansharullah, petahana sekaligus mantan Wali Kota Padang, akan berdebat bersama wakilnya, Vasko Ruseimy. Sementara itu, calon nomor urut 2, Epyardi Asda, yang kini menjabat sebagai Bupati Solok dan mantan anggota DPR, akan tampil bersama Ekos Albar. Keduanya siap memaparkan visi, misi, dan strategi dalam membangun Sumatera Barat, termasuk upaya meningkatkan integritas pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, Surya Efitrimen, menyampaikan bahwa debat publik ini bukan hanya sekadar kampanye, tetapi juga menjadi sarana edukasi politik. Melalui debat, masyarakat dapat lebih mengenal visi dan misi setiap pasangan calon serta menilai kebijakan yang ditawarkan secara objektif. Surya berharap masyarakat dapat membuat keputusan yang bijak pada hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada Rabu, 27 November 2024.
Dalam debat kali ini, KPU Sumbar akan membatasi jumlah pendukung di dalam ruangan. Komisioner KPU Sumbar, Jons Manedi, menjelaskan bahwa hanya 75 pendukung dari masing-masing pasangan calon yang diizinkan masuk untuk menjaga suasana kondusif dan menghindari potensi konflik. “Kami hanya mengakomodasi 75 pendukung dari setiap pasangan calon untuk masuk ke ruangan debat,” ujar Jons. Untuk menjamin keamanan, KPU Sumbar telah berkoordinasi dengan Polda Sumbar, yang menyiapkan 360 personel guna mengamankan debat pada 13 dan 19 November 2024, baik di dalam maupun di luar ruangan debat.
Topik debat perdana kali ini akan mencakup pembahasan mengenai tata kelola pemerintahan, terutama terkait peningkatan indeks integritas Sumbar yang berada di angka 70,5 pada tahun 2023. Epyardi Asda dari Paslon 02 menegaskan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam pemerintahan. Menurutnya, pelibatan aktif Bupati, Wali Kota, serta berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, tokoh adat, dan tokoh agama, akan menjadi prioritas dalam menyusun kebijakan agar setiap langkah dapat diawasi oleh masyarakat.
Ekos Albar, calon wakil gubernur dari Paslon 02, menambahkan bahwa penerapan e-government merupakan langkah utama untuk meningkatkan transparansi. “Dengan e-government, masyarakat bisa melihat laporan anggaran secara berkala. Ini akan membuat penggunaan anggaran lebih terbuka,” jelas Ekos.
Menanggapi pandangan Epyardi, Mahyeldi dari Paslon 01 menjelaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, kolaborasi dengan lembaga penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian telah dilakukan untuk memastikan tata kelola pemerintahan sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, Mahyeldi juga memperkenalkan Dashboard Pemerintahan, sebuah platform terbuka yang memungkinkan pemantauan aktivitas pemerintahan secara real-time. Menurutnya, peningkatan integritas tidak hanya membutuhkan kebijakan, tetapi juga kesadaran tinggi dari para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam pernyataannya, Epyardi memberikan kritik terhadap kinerja Mahyeldi, menilai bahwa beberapa janji yang diusung Paslon 01 belum sepenuhnya tercermin dalam pelaksanaan kebijakan di lapangan. Kritik ini memanaskan suasana debat, yang menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk menunjukkan kesungguhan dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan Sumatera Barat.
Debat ini diharapkan menjadi momen penting bagi masyarakat Sumatera Barat dalam menentukan pilihan yang tepat dan bertanggung jawab. KPU Sumbar mengimbau masyarakat untuk menyimak debat secara aktif, guna memperoleh referensi yang jelas tentang masing-masing pasangan calon (YF).