Sumbarmadani.com-Mengingat pentingnya peningkatan kualitas kesiapsiagaan kebencanaan di Sumatera Barat (Sumbar), yang sealur dengan arahan Gubernur Mahyeldi Ansharullah tentang pentingnya peningkatan kapasitas Taruna Siaga Bencana (Tagana), Dinas Sosial (Dinsos) Sumbar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendamping Kelompok Rentan Bencana Alam selama tiga hari sejak Rabu (24/8) hingga Jumat (26/8).
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, saat Bakti Sosial (Baksos) bersama Tagana di Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu lalu menekankan, bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumbar berkewajiban untuk meningkatkan kapasitas Tagana.
“Kualitas Tagana yang baik itu sangat kita perlukan, karena Sumbar termasuk daerah dengan potensi kebencanaan yang cukup tinggi. Sehingga, peningkatan kapasitas Tagana sangat penting dilakukan,” kata Mahyeldi, didampingi Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.
Sekaitan dengan arahan Gubernur tersebut, Kepala Dinsos Sumbar, Arry Yuswandi, S.KM, M.KM, saat membuka Bimtek Pendamping Kelompok Rentan Bencana Alam di Hotel Hayam Wuruk, Kota Padang, Rabu (24/8/2022) malam menekankan, bahwa penting untuk menjaga kesepahaman antaranggota Tagana, yang secara teknis bersentuhan langsung dengan penanganan kebencanaan.
“Hakikatnya, penanggulangan bencana alam adalah bagian dari upaya untuk meminimalisir dampak bencana yang menimbulkan kerugian, kerusakan, dan kehilangan jiwa, harta-benda, dan aset lainnya. Sehingga, seluruh aspek dan proses terkait kesiapsigaan harus dihuni oleh SDM yang andal,” kata Arry Yuswandi.
Oleh karena itu, sambung Arry, Dinsos Sumbar melalui melalui kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), akan senantiasa mengupayakan perbaikan kapasitas Tagana di Sumbar. Terutama sekali untuk meningkatkan kualitas pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada klaster pengungsian, logistik, hingga layanan dukungan psikososial.
“Tentu saja, bukan pekerjaan mudah untuk menyamakan persepsi semua elemen yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Namun demikian, Tagana Sumbar harus menjadi yang terdepan dalam hal kekompakan, kesatuan, dan bertindak satu komando saat aksi-aksi penanggulangan bencana di Sumbar,” ucap Arry lagi, didampingi Kepala Bidang Linjamsos, Andri Yunidal, SE, MM, dan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Zulfiar, S.Pd, M.Pd.
Sementara itu, terkait pelaksanaan Bimtek sendiri, Kabid Linjamsos Andri Yunidal menyebutkan, Bimtek kali ini diikuti oleh 80 orang peserta yang merupakan perwakilan Tagana Provinsi, Tagana 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, Pengurus Kelompok Siaga Bencana (KSB), Tenaga Pelopor Perdamaian, serta unsur masyarakat lainnya.
“Lewat pelaksanaan Bimtek ini, kita harapkan kemampuan peserta dalam rangka penanggulangan bencana untuk pengurangan risiko bencana bagi kelompok rentan dapat meningkat,” ucap Andri Yunidal, didampingi Koordinator PSKBA Linjamsos Dinsos Sumbar Iskandar, S.Pd.
Dalam Bimtek kali ini, sambung Andri lagi, para peserta disuguhi materi-materi terkait penguatan kapasitas tentang kebencanaan, dengan narasumber yang berasal dari unsur pejabat Dinsos Sumbar Sumbar, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumbar, Dinas Kesehatan Sumbar; Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A P2KB) Sumbar; serta Praktisi dari Tagana Sumbar. (*)