Sumbarmadani.com-Setelah menamatkan Program Doktoral Ilmu Pertanian Pemusatan Teknologi Industri Pertanian di Universitas Andalas, Deded kian melesat memberikan dedikasinya dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Baru-baru ini deded memasukan Paten berupa 2 teknologi prototype yaitu Aplikasi Supply Chain Smart Farming Teknologi Robotik Aeroponik Berbasis Sensor Otomatis Dalam Penangkaran Benih Kentang G-O Dan Formulasi Media Nutrisi Aeroponik Robotik (Smart Farming) Untuk Produksi Benih Kentang G0, Hal ini terlepas dari lolosnya deded dan tim peneliti pendanaan Proposal Matching Fund Kemendikbud Ristek Tahun 2022 Silam.
Dengan hadirnya 2 paten tersebut dunia pertanian Sumatera Barat mendapatkan harapan baru dalam peningkatan produktivitas benih tanaman kentang. Teknologi tersebut awalnya di hadirkan di Kecamatan Lembah Gumanti. Kehadiran Inovasi ini diawali dengan sulitnya ketersediaan benih GO-kentang di tingkat petani. Hal ini berakibat menurunnya kualitas dan produksi kentang di Alahan Panjang, apalagi dahulunya Alahan Panjang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kentang terbaik di tingkat nasional.
Ferdinal Asmin sebagai Plt Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura sangat memberikan apresiasi terhadap paten ini, diharapkan nanti penemuan ini bisa menjadi salah satu masukann program unggulan dari Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam membangun Kawasan penangkaran kentang di Sumatera Barat.
“Tahun 2022 kami di Dinas PTPH Propinsi Sumatera Barat telah bermitra dengan Dr. Deded dan telah menganggarkan dana di APBD Perubahan tahun 2022, Alhamdulillah, telah dilaksanakan dengan baik dan sangat memuaskan. Saat ini teknologi tersebut sudah ada di Balai Benih Induk Alahan Panjang dan di Tahun 2023 kembali kami anggarkan di APBD 2023 untuk proses penggunaan teknologi tersebut ujarnya menjelaskan.
Marjulis salah satu masyarakat Lembah Gumanti memberikan apresiasi yang besar dengan hadirnya teknologi pembibitan kentang tersebut. ia mengatakan perlu mendiseminasikan pemanfaatan teknologi benih kentang dengan sistem aeroponik robotik kepada masyarakat petani user secara luas sehingga ketersedian pasokan benih kentang bisa tersedia cukup.
“Saat ini Kelompok Tani Harapan Baru Jorong Galagah Alahan Panjang dan Kelompok Tani Berkat Sehati di Nagari Sungai Pua sebagai Binaan Pusat Ahli Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian (PATPKP) Universitas Andalas dan Pusat Studi Center For Applies Economic Policy and Science Technopark (CAPAS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tamansiswa Padang telah mendapatkan manfaat langsung dalam melakukan kegiatan onfarm sampai ke off farm dalam pembinaan penangkaran kawasan pembibitan kentang.
Kentang atau bawang merah; pilihan masyarakat untuk Bertanam
Tanamah kentang bagi masyarakat Alahan Panjang dan masyarakat Nagari Sungai Pua masih menjadi tanaman alternatif. hal ini tidak terlepas dari mahalnya harga bibit dan juga sulitnya untuk mencari bibit yang baik bagi masyarakat untuk menghasilkan tanaman kentang yang bisa menjadi komoditi unggulan.
Penyebabnya masyarakat enggan untuk mencari alternatif holtikultura pengganti tanaman bawang merah. Selama ini Nagari Alahan Panjang terkenal dengan bawang merah yang menjadi komoditi unggulan. Budidaya komoditi bawang merah berasal dari tradisi atau kebiasaan yang turun temurun sejak dulunya. Selain itu, persepsi petani bahwa tanaman bawang merah lebih baik dalam sisi ekonomis juga lingkungan sumberdaya alam yang mendukung.
Kebiasaan petani di Lembah Gumanti pada umumnya tidak menerapkan pola rotasi tanam atau tanaman bergilir. Dengan kata lain, siklus penanaman bawang merah lebih dominan dalam lahan yang sama dan jangka waktu yang lama. Pada masa yang akan datang akan memberikan dampak yang buruk akibat dari pertanian monokultur terhadap kualitas tanah, peledakan populasi hama dan penyakit juga menurunkan produksi bawang merah dalam setiap masa panen.
Teknologi Benih Kentang Aeroponik Berbasis Supply Chain Smart Farming; Primadona Baru yang akan hadir
Dengan hadirnya dua paten tersebut deded berharap akan muncul penangkar-penangkar benih kentang bermutu tinggi di tingkat kelompok tani, sehingga petani dengan mudah mendapatkan benih kentang berkualitas sesuai kebutuhan.
Sosok Muda yang juga alumni HMI tersebut menceritakan inovasi yang diciptakan bersama dengan tim penelitinya (Irfan Suliansyah, Hadi Rafindo dan Ridho Hidayatullah). Ide riset ini timbul karena Inovasi berupa Teknologi Aeroponik Semi Robotik tersebut belum ada di Sumatera Barat bahkan di Pulau Sumatera. Teknologi ini mampu menyirami otomatis benih Stek kentang yang ditanami di screen house sepanjang hari.
“Sebelum ini petani kentang memperoleh benih kentang dari pemasok di luar Sumatera Barat. Harga untuk benih tersebut juga sangat mahal akibat biaya logistik distribusi benih. Dengan penerapan teknologi ini, petani kentang khususnya di daerah Nagari Alahan Panjang dan Nagari Sungai Pua mampu untuk memproduksi benih sendiri dengan kualitas yang bisa bersaing dengan kualitas benih kentang di luar Sumatera Barat. Teknologi ini kita buat untuk mendukung usaha dan bisnis petani kecil. Ulas Deded yang juga Awardee Beasiswa S3 LPDP Kemenkeu RI
Cara kerja teknologi Aeroponik Semi Robotik tersebut didesain sesederhana mungkin untuk memudahkan petani menggunakan Teknologi Aeroponik kentang tersebut. Sistem Teknologi Aeroponik menggunakan otomatis timer dan sensor sehingga petani bisa leluasa mengatur durasi dan waktu untuk penyiraman benih kentang tersebut. Hal ini mampu membuat petani tidak perlu untuk melakukan penyiraman secara manual dan pengecekan secara berkala, karena hal tersebut sudah diatur oleh robot secara computerized
“Selain teknologi tersebut juga menggunakan pompa tekanan tinggi, sistem anti-penyakit, nutrisi, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus. Selain itu, teknologi aeroponik tersebut juga pertama yang ada di Sumatera Barat khususnya dalam Teknologi Pembibitan Kentang” ujar deded yang juga Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Kewirausahaan Universitas Tamansiswa Padang (UNITAS) dan Peneliti Perekayasa Madya PATPKP Universitas Andalas.
Teknologi tersebut dipresentasikan di hadapan Kelompok Tani di Nagari Alahan Panjang dan Nagari Alahan Panjang. Diungkapkan oleh Mastri dan Ilham Firdaus sebagai Ketua Kelompok Tani Harapan Baru dan Berkat Sehati di Nagari Alahan Panjang dan Nagari Sungai Pua bahwa teknologi ini mampu membagi waktu petani dalam melakukan budidaya tanaman. Sehingga petani lebih leluasa untuk bisa membagi waktu dalam usaha taninya.
“Sebelumnya untuk mencukupi kebutuhan di pertanian, kami mengambil benih dari Sumatera Utara bahkan di Import dari luar Indonesia. Dengan bantuan teknologi ini, kami akan mencoba menghadirkan benih kentang yang berkualitas dan dengan harga yang lebih murah karena di produksi dari petani di Nagari Alahan Panjang. Alhamdulillah doa dan mimpi kami memiliki teknologi ini sudah diijabah oleh Allah SWT melalui ide dan inovasi oleh Bapak Deded Deperiky dan Tim Peneliti” ulas Mastri .
Semoga dengan terciptanya Teknologi Aeroponik berbasis Supply Chain Smart Farming tersebut mampu meminimalisir resiko kerugian usaha tani dan menghasilkan nilai tambah dalam Supply Chain Agroindustri khususnya petani kentang yang ada di Sumatera Barat serta bisa menambah lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Kemudian harapan baru untuk meningkatnya produktifitas usaha pertanian khususnya tanaman kentang akan mampu meningkat pesat kedepannya.
Selain itu di Milad Kahmi Ke 76 ini deded ingin memberikan kado sebagai ungkapan terima kasihnya untuk HMI. “Pada Milad ke 75 yang lalu saya menghadirkan Doktor saya atas kado Milad HMI. Pada Milad 76 ini 2 buah paten saya berikan sebagai hadiah yang saya berikan atas Kontribusi HMI membawa saya sampai pada fase ini. Semoga di milad selanjutnya banyak inovasi baru yang bisa saya berikan untuk HMI. hal ini tidak lepas dari tujuan hmi pada representasi 5 Kualitas Insan Cita dan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT dan saya mendapatkan semua ini karena di HMI” Ulas deded dengan penuh semangat
Bupati Solok Apresiasi Dengan Hadirnya Algoritma Teknologi Tersebut
Menanggapi hadirnya teknologi tersebut dikuti dari Portal Web Pemkab Solok, Bupati Solok Epyardi Asda menyatakan sangat tertarik sekali dengan inovasi penanaman kentang dengan sistem aeroponik robotik, apalagi daerah Alahan Panjang merupakan sentra pertanian holtikultura yang menjadi kebanggaan Kabupaten Solok. “Dengan teknologi ini saya sangat mendukung inovasi dari Kelompok Tani Harapan Baru Jorong Galagah ini. “Alhamdulillah, di Bulan September 2022 ini kami Pemerintah daerah Kabupaten Solok telah melakukan koordinasi dengan Pak Dr. Deded sebagai Tim Peneliti sudah membangun kelengkapan pembibitan kentang di Nagari Alahan Panjang. Saat ini baru sampai pembangunan Screen House Tipe,” tutur Bupati.
“Melalui penyuluhan ini, saya berharap para petani di Kabupaten Solok dapat bangkit kembali guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Solok. Jangan hanya sekedar acara seremonial saja, saya menginginkan adanya implementasi dan tindaklanjut dari penyuluhan ini, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik bagi petani maupun masyarakat di Kabupaten Solok,” pungkas Bupati mengakhiri.(YF)