(Sumbarmadani.com) – Banyak orang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan, apalagi jika tidak memiliki skill khusus yang memungkinkan untuk bisa membuka usaha sendiri. Berbeda dengan yang dilakukan oleh beberapa anak tunarungu yang pernah menjalani pendidikan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Gianyar Bali ini. Mereka adalah Dedik, Gusti, dan Agung.
Di sekolah Luar Biasa, mereka mendapat pembelajaran keterampilan pilihan, misalnya yang menjadi pilihan mereka adalah seni lukis. Disini mereka dapat mempelajari beberapa teknik, bahan dan media untuk melukis. Dari kemampuan melukis yang mereka dapatkan, bisa mereka manfaatkan untuk mencari penghasilan. Meskipun mengalami ketunaan (tunarungu) tetapi semangat mereka sungguh luar biasa. Patut diapresisai positif dan mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa bagaimanapun keadaan kita, meskipun ada kekurangan, masih ada sisi lebih yang akan menjadi hal yang berbeda dari orang lain. Dan semangatnyalah yang seharusnya kita tiru.
Keseringan melukis di kanvas membuat mereka merasa bosan dan ingin mencoba media lain untuk melukis. Saya sebagai seorang guru yang mengajarkan mereka melukis, berinisiatif untuk meminta ijin kepada kepala sekolah untuk membolehkan siswa menghias tembok sekolah dengan melukisnya. Dedik, agung, dan gusti yang saat itu baru kelas XII, saya berikan kesempatan untuk menuangkan idenya untuk melukis tembok sekolah sepanjang 55 meter dengan tinggi 1,5 meter. Dan mereka sepakat untuk menglukisnya dengan motif kayu. Hasil lukisan mereka diterima dengan baik oleh warga sekolah, karena tampilan tembok sekolah menjadi lebih indah.
Melihat hasil kerja para siswa, banyak guru-guru lainnya mengabadikannya dengan memfoto dan memvideokan keindahan tembok hasil lukisan mereka bertiga, dan diunggah di media sspsial mereka masing-masing. Hal itu menjadi langkah awal bagi mereka, tanpa disangka banyak orang tertarik dengan hasil karya mereka bertiga. Selesai melukis tembok sekolah, mereka mendapat orderan untuk melukis tembok rumah dan tembok toko. Ada yang meminta dengan motif yang sama yaitu motif kayu, ada juga yang meminta motif batu alam dan yang lainnya.
Mereka tidak mematok harga pasti sebagai awal untuk menyalurkan hoby hingga menghasilkan uang. Hanya kesepakatan antar mereka dan pemesan yang menjadi harga untuk karya-karyanya. Ada yang memberinya uang per hari, ada juga yang meberikan borongan harga per meter. Saya sebagai guru yang pernah memberikan pembelajaran pada mereka, merasa sangat bangga karena mereka mampu mandiri dan kreatif.
Meskipun tunarungu, tetapi mereka masih memiliki hal lain yang menjadi kelebihan untuk mereka, dan kelebihannya itu bisa mereka manfaatkan untuk mencari uang, dan sekaligus menjadi motivasi yang baik untuk orang lain agar lebih semangat dan tetap bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi untuk kita semua.
“Oleh : I Nyoman Karleo Raradika”
Email : inyomankarleo@gmail.com