Sumbarmadani.com- Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Presidium KAHMI periode 2012-2017, Bambang Soesatyo, menekankan pentingnya perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan desa. Salah satu buktinya adalah peningkatan alokasi dana desa sejak tahun 2015. Mulai dari Rp 20,7 triliun untuk 74.093 desa, meningkat menjadi Rp 70 triliun lebih pada tahun 2023 untuk 74.954 desa, dan diperkirakan mencapai Rp 71 triliun pada tahun 2024.
Bambang menegaskan bahwa komitmen tersebut akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Pembangunan desa diharapkan dapat meningkatkan daya saing, menarik generasi muda untuk tinggal dan membangun desa. Pemanfaatan dana desa harus optimal agar menjadi stimulus yang tepat sasaran.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Presidium MN KAHMI Rifqinizamy Karsayuda, Sekjen MN KAHMI Syamsul Qomar, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Ma’mun Murod, dan Ketua Senat Akademik Universitas Al Azhar Prof. Supardi Ahmad.
Bambang menjelaskan, kebijakan penggunaan dana desa harus diarahkan untuk program pemulihan ekonomi, seperti perlindungan sosial, penanganan kemiskinan ekstrem, bantuan permodalan kepada BUMDes, dan dukungan program prioritas desa. Termasuk penanganan stunting, ketahanan pangan dan hewani, serta pembangunan lumbung pangan dan pariwisata desa sesuai potensi.
Ia juga menerangkan bahwa pembangunan desa memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antara wilayah desa dan kota. Menurut data BPS per Maret 2024, persentase kemiskinan di desa mencapai 11,79 persen, lebih tinggi dibandingkan perkotaan yang hanya 7,09 persen. Pembangunan desa juga menjadi penyeimbang untuk mengurangi jurang perbedaan kehidupan antara kota dan desa. Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia adalah pedesaan, namun jumlah penduduk di perkotaan lebih banyak.
Bambang berharap pembangunan desa dapat menjadi stimulan bagi perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat desa.