Sumbarmadani.com– Hujan Gerimis tak menghalangi simulasi evakuasi tsunami yang diselenggarakan oleh Kelompok Siaga Bencana Langit (KSB Langit). Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas 7, serta guru-guru SMPN 7 Kota Padang, yang terletak di zona merah potensi tsunami. Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa terhadap potensi gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi di kota Padang.
Rika Yuliza, selaku Ketua KSB Langit, menjelaskan bahwa kegiatan simulasi ini adalah bagian penting dari upaya mitigasi bencana yang diberikan kepada masyarakat. “Dengan adanya simulasi ini, kami berharap anak-anak yang bersekolah di SMPN 7 Kota Padang dapat lebih siap dan sadar terhadap situasi darurat, terutama terkait gempa bumi dan tsunami,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMPN 7 Padang, Taufik Hendra, M.Pd, memberikan apresiasi kepada semua siswa yang dengan serius mengikuti kegiatan simulasi ini. Ia juga menyampaikan terima kasih atas inisiasi dari KSB Langit yang memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada anak-anak.
“Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak kita sudah mulai mengenal dan siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di masa yang akan datang,” ujarnya
Sari Lenggogeni, Ph.D., Wakil Ketua Komite SMPN 7 Padang, juga turut mengamini pentingnya kegiatan ini. “Sebagai orang tua, kami tentu memiliki kekhawatiran terhadap keselamatan anak-anak kami jika terjadi bencana. Namun, dengan adanya simulasi ini, anak-anak kami yang bersekolah di SMPN 7 sudah memiliki pemahaman dan keterampilan tentang bagaimana melindungi diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami,” kata Sari, mewakili wali murid.
Simulasi ini adalah langkah berharga dalam mempersiapkan generasi muda Kota Padang untuk menghadapi potensi bencana alam. Diharapkan, melalui pemahaman dan keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ini, siswa-siswa SMPN 7 akan lebih siap dan mampu bertindak dengan cepat dan tepat saat situasi darurat terjadi.
KSB Langit dan SMPN 7 Kota Padang berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana di komunitas mereka. Semua pihak berharap agar kegiatan-kegiatan semacam ini dapat mengurangi risiko dan melindungi generasi penerus dari potensi bahaya bencana yang mengintai. (YF)