Sumbarmadani.com-Ahmad Doli Kurnia, Koordinator Presidium Nasional (Korpres) Korps Alumni Mahasiswa Islam (MN KAHMI), telah menyatakan bahwa September adalah bulan KAHMI. Dia mengumumkan hal ini dalam pidatonya saat perayaan Resepsi HUT Ke-57 KAHMI yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, pada malam Kamis, 21 September 2023.
Dalam rangka memperingati bulan kelahiran KAHMI ini, berbagai acara telah dijadwalkan untuk merayakannya. Acara-acara tersebut meliputi jalan santai, turnamen olahraga, simposium, turnamen golf, dan mencapai puncaknya dengan KAHMI Summit. Doli, seorang politisi dari partai Golkar, menekankan pentingnya KAHMI Summit yang dijadwalkan pada tanggal 21 Oktober sebagai kesempatan bagi KAHMI untuk memberikan kontribusi visinya mengenai perkembangan Indonesia dalam 15-20 tahun ke depan.
Selama KAHMI Summit, organisasi tersebut berencana untuk mengundang semua calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024. Doli juga menekankan pentingnya merayakan HUT Ke-57 KAHMI di tengah era yang penuh ketidakpastian, yang ditandai oleh tantangan-tantangan tiba-tiba dan kompleks. Dia menekankan perlunya KAHMI untuk bersiap melalui berbagai program yang sedang berjalan, seperti pengembangan UIC dan K-Pay, inisiatif yang telah dia terlibat sebagai Ketua Komisi II DPR RI.
Sementara itu, Komarudin Hidayat, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan alumni HMI, menekankan peran strategis yang dimainkan oleh HMI dalam kehidupan bangsa. Dia menyoroti bahwa KAHMI memadukan semangat nasionalisme yang kuat bersama dengan komitmen terhadap ilmu pengetahuan dan Islam.
Salah satu tanggung jawab penting KAHMI, menurut Komarudin Hidayat, adalah memastikan agar negara tidak melupakan tanggung jawabnya terhadap warganya. Dia menekankan bahwa KAHMI harus membantu pemerintah dalam memenuhi kewajibannya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dia menganggap ini sebagai panggilan sejarah KAHMI, dengan menekankan bahwa pemerintah harus memperhatikan warganya yang dengan gigih bekerja keras untuk mendirikan negara Indonesia.
Pada acara yang sama, Akbar Tanjung, Ketua Dewan Penasehat KAHMI, menegaskan komitmen KAHMI yang kuat terhadap Islam dan nasionalisme Indonesia. Dia melacak asal-usul HMI kembali ke awal pendiriannya pada tanggal 5 Februari 1947, di bawah kepemimpinan Lafran Pane. Akbar Tanjung mengungkapkan tujuan HMI, yaitu menciptakan individu akademis, kreatif, dan bertanggung jawab yang berakar dalam Islam dan berkomitmen untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan kehendak Allah.
Akbar mengungkapkan harapannya bahwa KAHMI akan aktif berpartisipasi dalam mengembangkan gagasan dan pemikiran serta berperan penting dalam pembangunan nasional demi kemajuan masyarakat dan bangsa, sejalan dengan perannya sebagai mantan Ketua DPR.