Sumbarmadani.com – Pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia sejak pertengahan Maret 2020 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai sektor, salah satunya sektor perekonomian. Banyak pekerja yang dirumahkan, dan bahkan juga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional juga mengeluarkan data bahwa angka kemiskinan di Indonesia naik menjadi 26,42 Juta Orang.
Untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut, memang, secara lebih besar tanggung jawab tersebut diemban oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah mesti mengambil langkah yang paling efektif untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Sektor industri yang diharapkan bisa menggedor angka kemajuan ekonomi ternyata tidak mampu membantu memulihkan perekonomian di masa Covid-19. Dan satu-satunya jalan adalah dengan cara peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui ekonomi kreatif.
Sebagai bentuk pengabdian kepada Masyarakat, Negara, dan Bangsa Indonesia, dan untuk membantu menjaga stabilitas ekonomi negara, Dosen Manajemen UPI “YPTK” Padang, Wellia Novita dan Devi Edriani melakukan program pengabdian masyarakat di 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Air Manis sebanyak 15 perwakilan keluarga, Kelurahan Ulak Karang sebanyak 40 perwakilan keluarga, dan Kelurahan Purus sebanyak 10 orang perwakilan keluarga. Keseluruhan agenda pengabdian dilaksanakan di Kota Padang.
Fokus pengabdian yang dijalankan oleh Wellia adalah sosialisasi dan pengaplikasian ekonomi kreatif pada sampel masyarakat yang sudah ditentukan. Dalam metode pelaksanaannya, program ini dimulai dengan memperkenalkan pengetahuan tentang ekonomi kreatif, kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh ekonomi kreatif, kemudian metode-metode kegiatan yang akan dilakukan, dan yang terakhir menjelaskan strategi teknis pelaksanaan ekonomi kreatif yang akan dijalankan.
“Dalam kegiatan pengabdian ini, cara yang digunakan adalah memberi informasi mengenai konsep ekonomi kreatif kepada masyarakat pra-sejahtera, serta mengaplikasikan konsep tersebut dengan menciptakan ekonomi kreatif sesuai dengan bakat dan minat masyarakat. Sehingga hal ini dapat mendorong keluarga-keluarga untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sangat baik dan optimal untuk mencapai hasil yang maksimal serta membantu perekonomian daerah maupun nasional”, ungkap Wellia
Sebagai dosen manajemen, Wellia menerapkan secara maksimal pola-pola manajemen supaya bisa bekerja sesuai dengan hasil yang efektif dan efisien. Metode pelaksanaan pengabdian ini dimulai dengan persiapan dengan melakukan survei lokasi, mempersiapkan proposal, mempersiapkan materi, dan mengurus persetujuan menyelenggarakan kegiatan di daerah yang dijadikan sampel. Selanjutnya, Wellia bersama tim peneliti melakukan screening dengan mempersiapkan panitia dan pembicara untuk menyukseskan acara pengabdian.
Setelah selesai proses perencanaan dan screening, barulah masuk ke tahapan implementasi dengan cara memberikan materi yang langsung dipraktekkan. Metode Learning by doing ini dianggap sangat efektif supaya masyarakat bisa menjadi sangat dekat dengan konsep yang dikenalkan. Tahapan terakhir dari seluruh pelaksanaan adalah evaluasi. Pada proses evaluasi, didapatkan data bahwa sebanyak 85 persen dari seluruh yang terdaftar sebagai sampel hadir selama acara. Dan dari keseluruhan peserta yang ada, sebanyak 20 persen sudah memiliki konsep untuk melanjutkan ekonomi kreatif yang dibuat selama pengabdian tersebut.
Dalam pelatihan ini, tim pengabdian juga mengulas cara untuk meningkatkan produktifitas ekonomi bagi keluarga pra-sejahtera untuk bertahan di situasi krisis seperti pandemi Covid-19. Mayoritas peserta pelatihan sejatinya sudah melaksanakan aktifitas ekonomi seperti membuat kerajinan dari barang bekas, produk kuliner tradisional dan kerajinan tangan lainnya, namun aktifitas yang mereka lakoni sebatas untuk aktifitas perseorangan yang belum terkelola secara kelompok dan berkelanjutan. Maka dari itu, tim pengabdian mencoba untuk mengurai pemahaman tentang ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan di rumah tangga dan lingkungan masyarakat.
Turut serta pada kegiatan tersebut, Yohan Fitriadi sebagai pendamping PKH di Kecamatan Padang Utara dan Mawarni di Kecamatan Padang Barat. “Kegiatan dan kolaborasi dengan Kampus UPI YPTK pada kondisi hari ini sangat bermanfaat bagi KPM PKH” Ujar Yohan. Ia berharap pelatihan ini bisa di aplikasikan dalam skala lebih luas.
Agenda pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 selama tiga hari berturut-turut dengan menghadirkan total sebanyak 65 orang peserta yang juga merupakan bagian dari masyarakat binaan dinas sosial Kota Padang pada Program Keluarga Harapan (PKH). (ASK)