Sumbarmadani.com- Menhan RI Prabowo Subianto berbicara soal gangguan-gangguan terhadap Indonesia sejak dahulu. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berbicara tentang persaingan politik yang keras hingga sampai kepada paham radikal.
“Saudara-saudara sekalian, kita selalu diganggu karena kita kaya. Kalau kita lihat dari sejarah terdahulu, kita selalu diganggu karena kaya akan Sumber Daya Manusia (ADM), begitu proklamasi kita diganggu oleh serangan Belanda, ada peristiwa Mediun, Proklamasi NII, APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, OPM, G30SPKI, GAM yang ikut andil dalam membuat kegaduhan pada tahun tersebut. Dan hampir semua itu ada campur tangan asing,” kata Prabowo dalam orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Pancasila dalam tanyangan You Tube, selasa (7/6/2022).
Prabowo juga menyakini bahwa politik pecah belah itu berlaku. Oleh karena itu, Prabowo mengajak generasi muda untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya agar tak mudah dipecah-belah oleh orang asing.
“Artinya politik pecah belah itu berlaku, jadi kalau kita mau kuat dan selamat akan pengaruh mereka (Asing), kita semua harus bijak dalam memilih pemimpin. Maka untuk bisa sampai kepada tahap memilih pemimpin yang baik, haruslah berawal dari diri sendiri karena pada hakikatnya kita juga adalah pemimpin dimuka bumi ini. Dan Saudara juga bagian dari satu 1 persen menikmati pendidikan tinggi, hanya 1 persen kalau tidak salah ya, jadi you are the leaders of the county, para guru besar adalah the brain of the country, not only the braint, karena tidak ada lagi yang lebih pintar dari Profesor S3, tidak ada S4 dan S5 lagi, katanya.
“Jadi Profesor guru besar itu sama dengan jendral, tidak ada lagi di atas jendral bintang 4 dan bintang 5. Artinya kita harus mengerti bahwa kita slalu akan dipecah belah oleh asing, jadi hati-hatilah,dalam menyerap informasi” sarannya.
Ketum Partai Gerindra itu juga mengatakan untuk menjaga kerukunan dalam bernegara. Menurutnya, politik boleh bersaing keras, namun pada akhirnya kita harus tetap solit, karena pada dasarnya kita semua adalah saudara sebangsa.
“Saya selalu mengingatkan bahwasanya kita harus selalu menjaga kerumunan, ketenangan dan kemakmuran masyarakat. Politik kita boleh bersaing dangan keras, tapi di ujungnya kita harus kembali damai dan harus menganggap semua pihak adalah saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah air kita,” katanya dalam cuplikan video pada saat memberikan pencerahan di Universitas Pancasila pada tanggal 7/6/2022. (*)