Sumbarmadani.com – Ketua Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Sumatera Barat, Abdurrahman Meinanda menilik terdapat banyak permasalahan di dalam tubuh Bank Nagari yang belum terselesaikan.
Nanda (sapaan beliau) memaparkan terkait karut-marut internal Bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang seharusnya sebagai penunjang perekonomian di Sumbar tetapi nyatanya Bank BUMD tersebut tidak menunjukan adanya perkembangan yang progresif dan signifikan.
Atas dasar itu, Nanda menegaskan bahwa PW SEMMI Sumbar memberikan 5 pesan kritik kepada Bank Nagari, yaitu:
- Mengusut kembali internal kepemimpinan di Bank Nagari, yang pernah menimpa 4 pimpinan lama yang sudah jelas merugikan pemprov sejumlah Rp. 23 miliar
- Pimpinan Komisaris Bank nagari dianggap tidak becus dalam menyelesaikan persoalan internal, sebagai contoh adanya indikasi permainan direksi manajemen resiko yang mana melakukan dugaan kredit fiktif belum selesai sejak tahun 2015.
- Pemprov Sumatera Barat harus mencopot dan memecat ketiga dewan komisaris Bank Nagari, yaitu: Benni Warlis, Edrizanof, dan Manar Fuadi dikarenakan sudah tidak produktif disegi umur dan tidak memberikan kontribusi yang jelas dengan Bank Nagari. Selain itu, Komisaris Utama, Benni Warlis jelas terlihat sedang rangkap jabatan.
- Meminta pihak Kepolisian dan Kejati untuk mengusut ulang terkait adanya indikasi kuat permainan antara Direktur Keuangan dan Direktur Utama serta direktur kredit yang mana mewakili Bank Nagari dengan PT. Collega Inti Pratama mulai dari indikasi terjadinya mark up terhadap Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank Nagari dan PT CIP, dan terindikasi kuat menyalahi aturan yang berlaku, baik Perpres 16 tahun 2018 maupun Peraturan internal BN tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
- Mendesak Gubernur Sumatera Barat untuk mengadakan RUPS dalam waktu dekat.
Menurut Nanda, Bank Nagari yang menjadi BUMD milik Pemprov Sumatera Barat seharusnya menjadi ikonik capaian keberhasilan Sumatera Barat dibidang perbankan. “Tapi yang kita temui saat ini hanyalah omong kosong belaka. Kami membawa bukti atas raport merah Bank Nagari di dunia perbankan,” ujar Abdurrahman meinanda ketika dihubungi Sumbarmadani.
Di akhir pembicaraan, Nanda meminta agar di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Bank Nagari agar diadakan dalam waktu dekat, agar tidak ada lagi komisaris yang rangkap jabatan. (ASK)