Sumbarmadani.com-Mahyeldi Ansharullah, S.P selaku Gubernur Sumatera Barat melakukan peresmian Museum Nasional Syekh Sulaiman Ar-Rasuli yang berlokasi di Jalan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Jorong Lubuak Aula, Nagari Canduang, Koto Laweh pada Kamis, (26/05) . Peresmian ini menandakan bahwa museum ini sudah bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Kegiatan ini diadakan berbarengan dengan Perayaan Milad Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang ke-94 dan Perayaan Pemberian Ijazah Santri Kelas VII ke-82.
Mahyeldi Ansharullah, S.P menyatakan bahwa museum ini harus menjadi lokus destinasi wisata relijius. Ia menyatakan juga bahwa lokasi ini banyak menyimpan sejarah. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli memiliki peran yang strategis dalam perjalanan bangsa ini. Hal ini bisa dilihat dari peran-perannya yang begitu besar dalam perjalanan sejarah bangsa seperti terlibat dalam konstituante dan peran beliau mendirikan MTI Canduang serta besarnya kontribusi sekolah ini bagi anak bangsa.
“Tempat ini bisa kita jadikan sebagai pusat untuk pembentukan dan pengkaderan para ulama. Bahkan kalau perlu, Canduang ini kita nobatkan sebagai daerahnya para ulama. Hal ini tentu perlu kita diskusikan lebih lanjut dengan pemerintah daerah setempat,” tuturnya.
“Tadi juga sudah dijelaskan oleh sanak keluarga dan para buya bahwa Presiden Soekarno juga pernah ke sini bahkan sebelum ia dinobatkan menjadi presiden. Artinya, banyak nilai sejarah yang belum terungkap. Hal itu perlu diuangkap. Jadi, rumah tadi itu rumah bersejarah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama dari keluarga dan juga para murid beliau untuk menambah koleksi peninggalan di museum tersebut. Kemudian juga beberapa dokumen pendukung yang dianggap penting,” tambahnya.
Kawasan museum, dikatakan Mahyeldi Ansharullah, S.P perlu diperluas. Hal ini dikarenakan museum ini akan dijadikan sebagai salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh para pelajar untuk hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran dan program sekolah yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Minangkabau.
Di sisi lain, Mahyeldi Ansharullah, S.P juga mengatakan bahwa Syekh Sulaiman Ar-Rasuli layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Hal ini mengingat besarnya jasa beliau terhadap bangsa ini. Masyarakat dan pemerintah daerah dikatakan perlu mengoptimalkan potensi ini karena tempat ini sudah melegenda dan bersejarah. Bahkan MTI Canduang dianggap sebagai induk atau pembuka dari lahirnya MTI-MTI lain.
“Dengan beberapa langkah yang dilakukan ini dan kita harap pemerintah segera menjadikan beliau sebagai pahlawan nasional. Hal ini akan menjadi bahan dan akan menjadi spirit bagi generasi muda. Itu spirit historis namanya tentang Syekh Sulaiman Ar-Rasuli yang berperan dari segi keulamaan dan pemerintahan,” jelasnya.
Di sisi lain, Dr. Andri Warman, M.M selaku Bupati Agam menyampaikan bahwa ia merasa bangga bahwa aka nada putra daerah Agam yang akan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, Pemda Kementrian Agam sedang melakukan pengurusan ke Kementrian Sosial untuk pengesahan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli sebagai pahlawan nasional. Senada dengan Gubernur Sumatera Barat, Pemerintah daerah (Pemda) Agam juga berencana untuk menjadikan museum ini sebagai wisata reliji.
“Insyaallah, jika tidak ada aral melintang, Pemda Kabupaten Agam bersama Yayasan MTI Syekh Sulaiman Ar-Rasuli tanggal 1 Juni 2022 besok akan mengadakan pertemuan terkait langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam rangka mengembangkan MTI Canduang dan lebih memperkenalan siapa sebenarnya Nyiak Canduang atau Syekh Sulaiman Ar-Rasuli ini,” paparnya
Kemudian, Yuni Satria yang merupakan cucu Syekh Sulaiman Ar-Rasuli berharap agar peresmian museum ini jangan hanya sebagai perayaan semata. Perlu adanya pengembangan dari museum ini seperti menambah kembali peninggalan-peninggalan beliau. Hal itu diakui akan memakan waktu yang cukup lama.
“Kami masih berproses untuk mengumpulkan semua peninggalan beliau, tulisan-tulisan beliau supaya menjadi pedoman pembelajar bagi generasi muda,” ujarnya. (MH)